Jumat, 06 Februari 2015

3 R (Reduse, Reuse, Recycle)

Kajian Lingkungan SDN Landasan Ulin  Barat 1

3 R ( Reduce, Reuse, Recycle )

Pernahkah kalian membayangkan ketika berada dilingkungan yang kotor, sampah bertebaran dimana-mana. Apa yang kalian rasakan? Tentu  akan merasa tidak nyaman dan langsung meninggalkan tempat tersebut.
Pernahkan kalian menghitung berapa lama waktu yang kalian habiskan di sekolah setiap harinya? Jawabannya akan beragam tergantung jenjang pendidikannya, tetapi tidak akan kurang dari 6 jam sehari kita berada di sekolah. Bayangkan kalau selama itu kita harus berada di lingkungan yang kotor dan banyak sampah, alangkah tidak nyamannya.
Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2006). Undang-Undang Pengelolaan Sampah Nomor 18 tahun 2008 menyatakan sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat.
Sekolah sebagai salah satu pusat pendidikan bagi anak-anak negeri ini ternyata belum bisa sepenuhnya memberikan lingkungan belajar yang nyaman dan mendidik. Beberapa bahkan puluhan spanduk dan poster sudah dipasang, “Bersih itu Sehat”, “Kebersihan sebagaian dari Iman”, “Buanglah sampah pada tempatnya”, “ Orang bijak buang sampah pada tempatnya” ,dan masih banyak lagi. Slogan yang sangat baik hanya akan menjadi hiasan tanpa makna. Seharusnya, sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan, sekolah adalah tempat anak bisa belajar dan menerapkan tentang tata cara mengelola sampah yang baik, benar dan bermanfaat.   
Sebagian slogan yang terpampang di sekolah

Sekolah Dasar Negeri Landasan Ulin Barat 1 sebagai salah satu sekolah favorit di kawasan Landasan Ulin dan Liang Anggang Kota Banjarbaru, sangat berupaya dan terus menerapkan tata kelola sampah yang baik, benar dan bermanfaat. Apalagi sekolah ini juga terpilih sebagai sekolah Adiwiyata tingkat Kota Banjarbaru, keterpilihan itu  menambah semangat untuk terus berbenah lebih baik dan lebih keras lagi. Dengan warga sekolah (siswa, guru dan staf) berjumlah lebih dari 900 orang, maka bisa dibayangkan betapa menggunungnya sampah yang dihasilkan oleh sekolah setiap harinya. Sampah merupakan barang sisa suatu kegiatan atau aktifitas manusia atau alam. Sekolah yang punya Motto Lingkungan  : GEMES DEH (Gerakan Mengelola Sampah Dengan Hebat) ini mengangap sampah bukan ancaman tapi peluang.
Karakteristik sampah di Sekolah
            Sekolah sebagai tempat berkumpulnya banyak orang dapat menjadi penghasil sampah terbesar selain pasar, rumah tangga, industri dan perkantoran. Secara umum sampah dapat dipisahkan menjadi :
  1. Sampah organik/mudah busuk  berasal dari: sisa makanan, sisa sayuran dan kulit buah-buahan, sisa ikan dan daging, sampah kebun (rumput, daun dan ranting).
  2. Sampah anorganik/tidak mudah busuk berupa : kertas, kayu, kain, kaca, logam, plastik , karet dan tanah.
 
Tumpukan sampah yang tidak terkelola dengan baik

            Sampah yang dihasilkan sekolah kebanyakan adalah jenis sampah kering dan hanya sedikit sampah basah. Sampah kering yang dihasilkan kebanyakan berupa kertas, plastik dan sedikit logam. Sedangkan sampah basah berasal dari guguran daun pohon, sisa makanan dan daun pisang pembungkus makanan. Kantin sekolah bisa menghasilkan sampah dari jajanan, seperti bungkus plastik kue dan minuman, botol yakult, karton teh kotak, pembungkus ice cream, botol dan gelas air mineral. Belum lagi kalau jajanan yang  makan ternyata rasanya tidak kalian suka, pasti kalian buang juga kan? Atau sisa makanan yang tidak habis. Padahal hampir semua siswa SDN Landasan Ulin Barat 1 setiap hari jajan. Walhasil, pasti sampah yang dihasilkan dari kantin jumlahnya banyak sekali. Padahal sampah yang kalian hasilkan tidak semuanya bisa hancur kalau dibuang. Sampah plastik tidak akan hancur walau telah kalian buang ratusan tahun. Kalau semua orang membuang sampah plastik, lama kelamaan lingkungan bisa dipenuhi sampah plastik.

Tata Kelola Sampah yang Baik, Benar dan Bermanfaat.
            Sampah tidak selalu berdampak buruk. Bahkan ditangan yang tepat, sampah dapat menjadi barang yang berguna. Yang diperlukan adalah tata kelola yang baik, benar dan bermanfaat.
            Tata kelola sampah yang mulai diterapkan di SDN Landasan Ulin Barat 1 meliputi Prinsip 3 R yaitu Reduce, Reuse dan Recycle. Jurus ini di anggap cukup mumpuni untuk mengatasi sampah lebih dari 900 orang warga sekolah. Bagaimanapun mind set tentang sampah harus diperbaharui, sampah bukan ancaman tapi peluang. 

1. Reduce
Reduce (pengurangan) yaitu berusaha mengurangi segala sesuatu yang dapat menimbulkan sampah serta mengurangi sampah-sampah yang sudah ada. Itu juga bisa berarti pemotongan penggunaan sumber daya alam. Aktivitas reduce dapat dimulai dari hal-hal yang sederhana di  sekolah. Misalnya mematikan lampu apabila tidak terlalu perlu karena pencahayaan di kelas cukup cahaya matahari, mematikan televisi apabila sudah tidak ada yang menonton, memastikan kran air tertutup sempurna ketika selesai menggunakan dan masih banyak lagi, yang semua hal sederhana yang ksering kita abaikan.
Manajemen sekolah sangat menyadari apabila tidak ada langkah nyata dalam pengurangan sampah di sekolah maka menciptakan kepedulian terhadap lingkungan hanya mimpi belaka. Andai setiap 1 orang warga sekolah menghasilkan 1 – 2 ons sampah tiap harinya, maka dalam sehari kita mendapatkan sampah 2 x 900 = 1.800 0ns  atau sama dengan 180 Kg setiap hari. Berapa kalau seminggu? Sebulan? Setahun?. Bisa-bisa sekolah tertutup oleh gunung-gunung sampah. Ada beberapa kebijakan yang diambil oleh manajemen sekolah dalam pelaksanaan prinsip reduce ini antara lain ;
a.       Kantin dan pedagang yang ada di sekolah hanya menyediakan makanan yang dikemas dalam kemasan ramah lingkungan. Minuman di kemas dalam bentuk gelas yang setiap kantin / pedagang mempunyai ciri/tanda berbeda. Penggunaan plastik di”haramkan” di sekolah.
b.      Menempelkan poster / slogan penghematan di setiap titik vital keborosan terjadi, misal di kran air, sekring listrik, kamar mandi, wc, dapur dan setiap ruangan.
c.       Mengadakan kegiatan “Sabtu bersih” secara rutin, bahkan kegiatan ini tidak hanya melibatkan siswa dan guru tetapi juga para orangtua siswa. Kegiatan ini dapat menularkan “virus” peduli lingkungan. 
d.      Mengagendakan pemilihan Duta Lingkungan Sekolah dari tiap kelas.  Duta ini nanti bertugas untuk mengampanyekan kepada teman-temannya dan lingkungan tempat tinggalnya untuk terus peduli dan menjaga lingkungan.
e.       Membuat kelompok-kelompok yang diberi nama “GEMES DEH” yaitu kelompok siswa yang dibimbing seorang guru untuk mengelola sampah dengan hebat.
f.       Mengagendakan workshop tentang 3 R (reduce, reuse dan recycle) baik di internal maupun ke sekolah lain, terutama sekolah-sekolah imbas.

 
Kegiatan sabtu bersih yang selalu rutin dilaksanakan



Intinya, tindakan pertama untuk kelola sampah adalah dengan tidak membuat  sampah dan melibatkan semua elemen warga sekolah dalam mengelola sampah. Walaupun kadang ada orang apriori dan nyelutuk,  mengapa harus susah-susah mengelola sampah, tinggal kumpukan dan dibakar. Pembakaran sampah plastik maupun organik bisa menyebabkan pencemaran udara yang bersifat karsinogenik.. Karsinogenik adalah salah satu zat yang dikenal memiliki sifat pemicu penyakit kanker. Tentu kita tidak ingin mengatasi satu masalah tapi dikemudian hari malah mendatangkan seribu masalah. 

        2. Reuse
Reuse (penggunaan kembali) yaitu menggunakan sampah-sampah tertentu yang masih memungkinkan untuk dipakai. Prinsip reuse merupakan  prinsip pengolahan sampah dengan menggunakan kembali sampah yang masih dapat dimanfaatkan untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain. Pengolahan ini cukup baik untuk pengelolaan lingkungan. Contoh : kertas yang digunakan bolak-balik akan menghemat kertas dan tidak langsung membuang sesuatu yang masih punya nilai guna. Di SDN Landasan Ulin Barat 1 , reuse  diaplikasikan  dengan memanfaatkan sampai plastik ataupun kertas  menjadi barang yang bernilai seni dan juga bernilai ekonomis.

3    3. Recycle
Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat. Tetapi memang tidak semua sampah bisa di olah kembali, oleh karena itu tahap awal dimulai dari pemilahan sampah berdasarkan karakteristik sampah tersebut.
SDN Landasan Ulin Barat 1 sudah memulai tahapan tersebut dengan menyediakan tempat sampah yang terpisah (sesuai karakteristik) disetiap ruangan. Ada beberapa tahapan yang dilakukan antara lain ;
Tahap pertama, pihak sekolah sudah menyediakan tempat pembuangan sampah yang terpisah, organik dan non organik di setiap ruangan. Sebelumnya semua warga sekolah sudah disosialisasikan tentang aturan pemilahan sampah ini.
Tahap kedua, ini yang sedang kami bangun yaitu tempat pembuangan akhir sampah dengan konsep pengomposan. Jadi sampah yang sudah tersaring sedemikian rupa tidak hanya menjadi onggokan tiada arti.
Tahap ketiga, kami sedang merintis bank sampah sekolah menjadi ikon perubahan pola piker warga sekolah pada khususnya dan masyarakat sekitar pada umumnya, agar sampah tidak menjadi masalah, tapi menjadi berkah. Melalui bank sampah sekolah warga sekolah dapat proaktif membasmi atau minimal mengurangi volume sampah yang menumpuk di lingkungan sekolah. Harapannya nantinya, siswa akan semakin memahami bahwa sampah bukan hanya bisa jadi musuh yang dapat mendatangkan berbagai macam bencana, tapi sampah juga mampu mendatangkan manfaat ekonomi bagi mereka. Memang program bank sampah ini tidak semata untuk mendatangkan profit, tapi lebih kepada menanamkan semangat dan jiwa entrepreneur kepada siswa.

Memang masalah sampah tidak akan ada habisnya, selalu saja akan ada. Tetapi kami haqqul yaqin bahwa dengan sistem tata kelola yang baik, benar dan bermanfaat, sampah bukan ancaman tapi peluang. Peluang dalam bidang ekonomis, seni dan bidang pendidikan utamanya. Pilihan ada di tangan kita, mau “kaya” dengan sampah atau mau “sakit” dengan sampah.

Banjarbaru,   Juli 2013

Mengtahui                                                                   Tim Kajian Lingkungan
Kepala Sekolah                                                           Pelaksana



Khairaty, S.Pd,MM                                                    Muhammad Muhransyah, S.Pd
NIP 19660412 198703 2 010                                     NIP 19851202 201001 1 009


Tidak ada komentar:

Posting Komentar